Museum dan Alat Peraga di TMII Memprihatinkan
Kamis, 10 April 2008
Hari Minggu 16 Maret 2008 saya dan kakak mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah, setelah beberapa tahun ini tak kesini. Kami berdua memasuki TMII melalui pintu I, yang merupakan pintu utama, dan langsung berhadapan dengan Museum Bayt Al Quran dan Museum Istiqlal.
Ketika kami memasuki Museum Istiqlal, petugas penjaganya berpesan "Awas hati-hati, mbak, banjir didalam."
Saya berpikir sedang ada renovasi gedung di dalam museum. Namun tidak disangka dan tidak diduga seluruh lantai di dalam museum Istiqlal dipenuhi genangan air sekitar mata kaki orang dewasa dan AC didalalmnya tidak berfungsi. Hanya beberapa kipas angin yang tersedia dan itupun baru dinyalakan ketika ada pengunjung.
Bagaimana kami akan meilihat koleksi benda-benda di dalam museum, sedangkan keamanan dan kenyamanan di dalam museum terabaikan?
Perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi Pusat Peragaan Iptek. Dengan membayar Rp. 15,000.- kami berpikir akan menemukan alat-alat peraga iptek yang menarik, tetapi kenyataannya alat-alat peraga yang kami temukan kondisinya sangat memprihatinkan. Banyak tombol alat peraga yang rusak dan banyak pula alat-alat peraga yang tidak dapat berfungsi. Pihak yang bertanggung jawab terkesan tidak memedulikan tentang kondisi alat-alat peraga yang rusak, padahal mereka tahu bahwa itu butuh perbaikan.
Sungguh tragis nasib Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang museum-museumnya tidak terurus dan alat peraga yang rusak sehingga tidak berfungsi dengan baik, padahal sangat penting sebagai wadah tempat anak-anak Indonesia mengenal iptek sejak dini.
Diharapkan pihak terkait dapat memberikan perhatian yang lebih terhadap keberadaan TMII dan museum-museum yang terdapat didalamnya agar keberadaannya tidak sia-sia. Sebagai bangsa Indonesia yang besar sudah sepantasnya menghargai peninggalan benda-benda bersejarah.
Kartika Kusumah
Cipayung Rt 03 Rw 05, Ciputat, Tangerang
(Sumber: Kompas, Kamis 10 April 2008)